Sesaat ku toleh angkasa yang terdiam hening dan tetap bungkam menyembunyikan semua keriuhan yang telah panjang melenakan, menelan semua keributan yang tak pernah henti menghiasi kisah-kisah perjalanan panjang yang terus saja berganti walau kadang masih tetap tak mengubah diri. Semua berulang dan berulang lagi... bahkan mungkin esok pun semua kembali terjadi dan terulang lagi...... riuh, gaduh, bergemuruh diantara cita cita yang terkadang hingga mengubah warna menjadi pigura rasa, dan disanalah terkadang kita semua terpenjara...
Terpenjara pada rasa, terbelenggu pada gejolak kalbu, terikat pada pilar-pilar jeruji hati, dan tak sedikit yang terlipat diantara kuatnya dinding dinding kerangkeng ambisi, obsesi, dan setumpuk agenda memaksa menggenggam mentari hingga akhirnya terpaksa harus lupa diri.
Dan kini Semua di telan kelamnya Langit malam ini,....
Tak ada lagi keriuhan..... semua berganti nyanyian khas pengiring hening, dan gemuruhpun sesaat hanya tinggal kenangan... mereka terlelap riuh dan bergemurung dalam mimpi... tak ada lagi yang hilir mudik berjalan dan berlari memunguti keangkuhan diri, kebesaran ambisi, tahta obsesi dan istana-istana palsu duniawi. Semua tenaang senyaaap dan sepi dalam mimpi, dan hanya sedikit saja yang masih lupa mengunci diri dan tetap melupakan indahnya malam dalam keheningan..
SEPERTI LANGIT MALAM INI...
Begitulah seharusnya kita mengajari diri.. menasihati hati... dan mengingatkan setiap bagian jiwa dan rasa... bahwa terkadang semuanya harus tersimpan dan tersembunyikan, agar setidaknya kita tahu terkadang betapa bergemuruh suaranya, betapa riuh gerakannya , betapa gaduh detak degupannya. Hingga akhirnya kita tahu kapan seharusnya kita simpan dan kapan kita lepaskan... agar kita benar benar paham betapa indahnya keheningan ini.........
SEPERTI LANGIT MALAM INI...
Begitulah seharusnya kita memaknai semuanya... makna pergantian, makna pergiliran, makna penantian dan perjumpaan, makna pengejaran dan penangkapan, makna penggalian dan pencabutan, makna pemburuan dan penggenggaman... hingga akhirnya kita benar benar paham jika indahnya mentari pagi hanya kita dapati di ujung pergantian kerlipan terakhir bintang malam ini..
SEPERTI LANGIT MALAM INI...
Yang sejenak menenggelamkan semuanya dalam ruang kaca , sejenak menyimpannya dalam kotak bening raksasa, agar kita yang berdiri di sini sejenak dapat saksikan sekilas kabar kandas usianya, kabar rentasan sisa waktunya, dan kabar sisa kesempatannya... hingga esok kita mengerti keriuhan apa yang seharusnya kita ukir lagi..
__________________ Rindu tanpa gemuruh di Hening langit Kalbu... 9042012 _____________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar