Selasa, 04 Juni 2013

MALULAH PADA TETESAN AIR DI BEBATUAN (Nikmati kisahnya pungutlah maknanya)

Kini giliranku menepi diantara batu - batu kali, terdiam diriuh gemuruh bayu, menghening di onggokan-onggokan sunyi penghuni kali, rindang dedaunan mengelilingi raga bahkan sepi menyelimuti kesendirian diri dan memaksa tuk sejenak menepi pada ejaan riak – riak air dan tetesan tetesan bulir air di bebatuan, atau hembusan angin basah nan mengangkasa mengabut sahdu pada dinding – dinding waktu yang membatu...
Sejenak mataku tertambat pada tetesan air di rambut – rambut akar yang satu demi satu terjatuh menimpa punggung bebatuan.... bulir-bulir bening itu terbang tenang bergantian dan singgah tanpa kegaduhan pada pungung bebatuan yang terdiam dan terhujam namun tetap enggan tuk beranjak ketepian, tiada resah begitupun rasa gundah apa lagi tentang kisah lelah perjumpaannya, bahkan meski terus berulang pada tiap tetesan.
Sang bulir bening tak jua berhenti menyambangi dengan kedamaian bahkan suaranya pun tlah mengusir rasa lelah...sentuhannya melepas gundah... dan ia datang tanpa bertumpah darah... semua tampak serba indah... ya indah...sangat indah.
Sementara oggokan – onggokan batu itu masih jua terdiam tak beranjak walau harus bertahun – tahun bahkan berpuluh tahun tertetesi, dan kini heningnya tetap saja sepi....diamnya tetap saja senyap... dan setiap tetesan itu tak jua menggundahkan dirinya walau akhirnya menyisakan bekas nan enganga yang tak kan lagi sirna...
Subhanalloh... sungguh perjumpaan terindah yang penuh makna....Datang dengan cinta serta menyambangi bersama kasih yang penuh arti, hingga disana tertorehlah jejak jejeak diri tanpa saling menyakiti, dan sambutan indah tanpa gundah karena sang penyambang yang tak membuat resah...
Masih tak mampukah kita belajar pada alam... walau pada tetesan butir butir air di bebatuan...??? Bukankah kita yang seharusnya memiliki kisah mereka....??? Istiqomah dan tak pernah lelah datang membawa hikmah berbaut ikhlas dengan mahabbah.... tiada henti menyabangi dan menorehkan makna – makna cinta tanpa menyisakan resah , bahkan dengarkanlah... suara tetesannya saja menenggelamkan resah di heningnya ketenangan rasa yang selalu rindu disapanya...
Tak pernah ia datang bersama ketegangan....
Tak pernah ia datang dengan kegaduhan...
Tak pernah ia singgah dengan rasa gundah.... bahkan walau ia harus lakukan pada rentang waktu yang amat panjang... namun tetap saja suara itu indah tanpa keluhan. Hingga akhirnya lihatah apa yang Alloh hadiahkan....??? jejak jejak dahsyat di bebatuan keras yang tak kan pernah sirna walau oleh jaman.
Tengoklah sang batu yang jua tak beranjak walau harus termangu diantara tetesan – tetesan yang tak berkesudahan ... dia terdiam dan biarkan tiap tetesan hikmah basah melumuri seluruh tubuhnya, dia tetap diam dan bersabar disambangi tetesan makna yang terus berjatuhan, hingga akhirnya ia berazam tuk ikhlaskan jejak-jejak hikmah nan penuh makna itu menorehkan bekas menghiasi sekujur tubuh kelamnya...
Subhanalloh...................
Begitulah mereka mengajari kita tentang hikmah, walau hanya tetesan air di bebatuan.

_____________________Menyepi di kali hati 07062010______________________________
___________________Torehan dawat by Dadan Hermawan____________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar