Selasa, 04 Juni 2013

SANG PELAYAR

Perahumu tlah menunggu di pelabuhan terdiam bersandar membisu menunggu sang nakhoda datang dan mengajaknya berlayar…. Samudra itu kini tlah terhampar menatap angkasa dan menanti sang pelayar hampiri dalam deburan, semua telah disiapkan dan tak ada lagi yang kan bisa dihentikan atau kau akan terdiam dan dipaksa untuk berlayar….
Berangkatlah…. Karena melaluinya adalah sebuah keharusan, menakhodainya adalah kepastian yang tak bias di tinggalkan dan menyebranginya adalah ketentuan yang tak mungkin kau tinggalkan karena kamipun kan bersama sama berlayar.. andai kita hanya terdiam niscaya tak akan pernah ada persinggahan dan menepi di pelabuhan.
Samudra itu terbentang seujung pandangan dan semakin dalam kan semakin menghening di kebisuan, ombak itu tak kan pernah berhenti datang dan mengikuti setiap lintasan perahu hidupmu yang jangan kau hentikan ditengah perjalanan karena tak sedikit yang kan tenggelam lenyap dan tak bersisa ditelan sang samudra, kuatkanlah biduk perahumu agar tak pernah terhempas walau harus menerjang batu karang, muatilah bagasi bagasi besar perahu itu dengan segudang bekal yang akan menemani panjangnya perjalanan dan angkatlah setinggi langit sang layar agar ia melaju tak dapat dihentikan dari kerasnya para penghalang dan rintangan.
Perjalanamu kali ini akan sangat mendebarkan, hatimu jangan pernah terlalaikan dan jiwamu harus senantiasa dikuatkan sehingga genggaman tanganmu kan penuh dengan keyakinan serta langkah langkah kakimu kian mantap hadapi takdir yang kan dilalui. Walau kau sedang terapung di hamparan samudra yang amat terhampar…..
Siang datang berganti malam yang menjelang silih berganti berputar bagaikan pedati takdir yang tak kan berhenti hingga di kampung halaman terakhir nanti, dan kau harus tetap berlayar dan matamu jangan sampai terpejam apalagi hingga sempat terhenti dan terlelap dalam buaian mimpi indah pada pulau pulau hijau persinggahan yang kan melenakan, karena jika terjadi….. bias jadi kau akan terhenti dan hilang tenggelam dan tak bias kembali ke kampung halaman, dank au kan tertimbun diantara batu karang yang garang memanggang di palung palung siksaan.
Melajulah terus bersama biduk perahumu dan jangan pernah terhenti di heningnya samudra yang mencekam.Ingatkah engkau akan nasihat besar Lukman Al-Hakim tentang samudra pada anaknya ?
• ﯾﺄﺑﻨﻲ...ﺍﻥﺍﻟﺪﻧﻳﺎ ﺑﺤﺭﻋﻤﻴﻖ ﻭﻗﺪﻏﺮﻕﻓﻴﻬﺎ ﻓﺎﺟﻌﻞﺳﻘﻴﻨﺘﻚﻓﻴﻬﺎﺗﻘﻮﺍﻟﻠﻪﺗﻌﻞ ﻭﻫﺴﻭﻫﺎﻓﻴﻬﺎﺍﻻﻳﻤﺎﻥ ﻭﺳﺮﺍﻋﻬﺎﺍﻟﺘﻮﮐﻞ ﻟﻌﻠﻚﺗﻨﺠﻮ "
“ Wahai anakku… sesungghnya dunia ini bagaikan lautan yang sangat luas, sungguh banyak yang tenggelam padanya, maka jadikanlah perahumu denga takwa pada Alloh ta’ala, dan muatilah perahumu denga iman, dan jadikanlah tawakal sebagai iman…. SEMOGA ENGKAU SELAMAT..”
Saudaraku… perahu kita ini tak kan pernah berhenti hingga waktunya nanti…. KECUALI kita tebuai dalam mimpi… SEMOGA KITA SELAMAT SAMPAI TUJUAN………

_______________________Tafakur di samudra LUHUR 09112009___________________________
----------------------------------------------by Dadan Hermawan-------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar