Perahumu tlah menunggu di pelabuhan terdiam bersandar membisu
menunggu sang nakhoda datang dan mengajaknya berlayar…. Samudra itu kini
tlah terhampar menatap angkasa dan menanti sang pelayar hampiri dalam
deburan, semua telah disiapkan dan tak ada lagi yang kan bisa dihentikan
atau kau akan terdiam dan dipaksa untuk berlayar….
Berangkatlah…. Karena melaluinya adalah sebuah keharusan,
menakhodainya adalah kepastian yang tak bias di tinggalkan dan
menyebranginya adalah ketentuan yang tak mungkin kau tinggalkan karena
kamipun kan bersama sama berlayar.. andai kita hanya terdiam niscaya tak
akan pernah ada persinggahan dan menepi di pelabuhan.
Samudra itu terbentang seujung pandangan dan semakin dalam kan
semakin menghening di kebisuan, ombak itu tak kan pernah berhenti datang
dan mengikuti setiap lintasan perahu hidupmu yang jangan kau hentikan
ditengah perjalanan karena tak sedikit yang kan tenggelam lenyap dan tak
bersisa ditelan sang samudra, kuatkanlah biduk perahumu agar tak pernah
terhempas walau harus menerjang batu karang, muatilah bagasi bagasi
besar perahu itu dengan segudang bekal yang akan menemani panjangnya
perjalanan dan angkatlah setinggi langit sang layar agar ia melaju tak
dapat dihentikan dari kerasnya para penghalang dan rintangan.
Perjalanamu kali ini akan sangat mendebarkan, hatimu jangan pernah
terlalaikan dan jiwamu harus senantiasa dikuatkan sehingga genggaman
tanganmu kan penuh dengan keyakinan serta langkah langkah kakimu kian
mantap hadapi takdir yang kan dilalui. Walau kau sedang terapung di
hamparan samudra yang amat terhampar…..
Siang datang berganti malam yang menjelang silih berganti berputar
bagaikan pedati takdir yang tak kan berhenti hingga di kampung halaman
terakhir nanti, dan kau harus tetap berlayar dan matamu jangan sampai
terpejam apalagi hingga sempat terhenti dan terlelap dalam buaian mimpi
indah pada pulau pulau hijau persinggahan yang kan melenakan, karena
jika terjadi….. bias jadi kau akan terhenti dan hilang tenggelam dan tak
bias kembali ke kampung halaman, dank au kan tertimbun diantara batu
karang yang garang memanggang di palung palung siksaan.
Melajulah terus bersama biduk perahumu dan jangan pernah terhenti di
heningnya samudra yang mencekam.Ingatkah engkau akan nasihat besar
Lukman Al-Hakim tentang samudra pada anaknya ?
• ﯾﺄﺑﻨﻲ...ﺍﻥﺍﻟﺪﻧﻳﺎ ﺑﺤﺭﻋﻤﻴﻖ ﻭﻗﺪﻏﺮﻕﻓﻴﻬﺎ ﻓﺎﺟﻌﻞﺳﻘﻴﻨﺘﻚﻓﻴﻬﺎﺗﻘﻮﺍﻟﻠﻪﺗﻌﻞ ﻭﻫﺴﻭﻫﺎﻓﻴﻬﺎﺍﻻﻳﻤﺎﻥ ﻭﺳﺮﺍﻋﻬﺎﺍﻟﺘﻮﮐﻞ ﻟﻌﻠﻚﺗﻨﺠﻮ "
“ Wahai anakku… sesungghnya dunia ini bagaikan lautan yang sangat
luas, sungguh banyak yang tenggelam padanya, maka jadikanlah perahumu
denga takwa pada Alloh ta’ala, dan muatilah perahumu denga iman, dan
jadikanlah tawakal sebagai iman…. SEMOGA ENGKAU SELAMAT..”
Saudaraku… perahu kita ini tak kan pernah berhenti hingga waktunya
nanti…. KECUALI kita tebuai dalam mimpi… SEMOGA KITA SELAMAT SAMPAI
TUJUAN………
_______________________Tafakur di samudra LUHUR 09112009___________________________
----------------------------------------------by Dadan Hermawan-------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar