Bukitku hening....., sesaat waktu kusambangi selepas mentari
hampir bersembunyi di balik rintik hujan yang baru saja datang
menyambangi. bersama langkah kakiku perlahan ku datangi teras depan
beranda tua yang sudah sekian lama mengukir kisah tentang apapun yang
datang dan pergi dari hariku. Kursi itu seakan ingin bertanya penasaran
ketika ku sejenak bediri dan menatapnya diantara hembusan semilir angin
dan gemercik suara hujan...” kisah apa lagi yang kau bawa...???”
Sesaat
ku terdiam sebelum akhirnya ku balikkan badan dan menduduki kursi itu
yang seakan sudah paham dan mengerti harus sepeti apa dia sediakan
sandaran untuk diriku tempati tanpa teriakan.. sejenak ku bagikan
tatapan pada hamparan hijau dedaunan yang terbentang, menyinggahi satu
demi satu ranting , daun , batu dan semua yang saat itu sedang tajam
menatapku dibalik tetesan air hujan yang riuh jatuh bersahutan. Semua
seakan ingin membelah dadaku, membuka satu demi satu isi hatiku , walau
tanpa mata dan kata-kata mereka bergumam sama “Masihkan Kau akan
Bercerita yang sama ....??? “
Dalam kutarik napasku... , hingga
tak ada satupun bagian di rongga dadaku yang tak ku hampiri senja ini.
Seperti angin yang menerpa datang dan masuk ke setiap bagian apapun yang
ia datangi... seperti hujan yang tak biarkan satu petak pun tanah yang
tak terbasahi... hingga ia tahu seluas apa ruangannya, sebesar apa
bangunannya, segelap atau seterang apa cahayanya, sewangi apa harumnya,
semua tersambangi tanpa sisa.... hingga ku tahu sebesar apa gumpalan
yang ada di sana...
Sejenak ku terpejam dan Sesaat ku lirik satu
sudut langitku ketika tetesannya kian mereda dan yang tersisa hanya
warna tanpa noda... sepertinya hujan telah menghanyutkannya , angin
telah menghempaskannya dan mereka hanya menyisakan warna lembayung yang
tak pernah ada sebelumnya.. hingga hatiku menguning di buatnya.
Lembayung
Senja........ warna langit yang tak kan pernah sirna dari kisah kursi
tua, warna senja, balkon lama, cerita beranda rasa dan segalanya....
hingga ku lupa seperti saat ku datangi langit dan ku sambangi bumi ..
Dan
jika ku harus beranjak pergi suatu saat nanti , maka ku ingin beranjak
dari sini dari kursi tua ini, diantara senyuman senja dan warna
lembayung yang tak kan pernah sirna... biar namaku ku titipkan saja
diantara warnanya....
Lembayungku di Beranda senja dan kursi tua
oleh Dadan Hermawan (Catatan) pada 13 Maret 2013 pukul 11:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar