Pedih mata ini, kesat berdebu bahkan hingga ku enggan tuk sekedar kedipan sederhana untuk menyaksikan semua ini yang kian menggeramkan…
Pepat telingaku.. kian kuat mendengung hingga ku tak ingin lagi rasanya tuk mendengarkan riuhnya yang kian tak karuan seperti suara gemuruh petir yang sudah lagi tak bersahutan..
Kian rapat bibirku kian kelu lidahku hingga hampir tak lagi kuasa ku untai kata-kata bercerita tentang semua kisah nyata yang kian membekukan asa..
Mati rasaku setiap kali menyaksikan kenyataan ini hingga hamir saja ku tak lagi mamapu menterjemahkan rasa apa yang kini sedang ada pada otak-otak hina mereka..
Kian lelah hatiku kian penat ruang kalbuku setiap kujumpai kenyataan yang hampir silih berganti dan hampir tiada henti … Entah dengan rasamu ..????? dengan lidahmu…??? Dengan telingamu…??? Dan dengan tajamnya tatapan matamu…????
Apa yang ada saat kau berdiri di samping realita sampah yang kian mengelilingi, membelenggu setiap aspek hidupmu..
Hak-hak rakyat jelata sealu hampir harus di beli, bahkan walau hanya dengan harga yang sangat murah, dan mereka tak pernah merasa bersalah, bahkan dengan nyamannya bersembunyi di balik kata-kata lumrah atau sekedar pengganti biaya jasa yang seharusnya jadi kewajiban mereka… kasihan yang lemah, kasihan yang tak berdaya dan papa.. sudah merana di remas dan diperas pula.
Hampir Tak ada lagi tempat yang nyaman untuk mereka yang direndahkan… jalanan, perkantoran, lembaga pengayo amanah orang orang papa.. hingga tempat yang seharusnya jadi tempat para pemberi keadilan nyata…semua hampir hanya tinggakan kisah pilu dan bisu… dan kita hanya bias meneteskan air mata dan mengusap dada yang tak lagi bias berkata-kata, karen jika berkatapun mungkin hanya berbalas penjara…
ADA APA DENGAN TANAH INDAH INI…apakah hanya indah bagi para penjajah dan pencuri saja…???? Lantas TANAH APA NAMANYA ..???
ADA APA DENGAN PEMIKUL AMANAH DI TANAH INI …apakah hanya milik para penguasa sajakah semua fasilitas ini semua .. ???? lantas penguasa apakah namanya..?????
Haruskah kita semua hingga mendoakan mereka hingga mati terkapar di sumpal keserakahan dunianya.. atau meang mereka menanatang mustazabnya do’a – do’a rakyat jelata yang juga meringkih terdzalimi..
Jika begitu.. baiklah.. mari kita bersama sama mendo’akan mereka… !!!
(geram di trotoar jalana dan halaman rumah pemerasan)