Rabu, 05 Januari 2011

BETAPA RESAHNYA AKU MALAM INI

Langit malam ini tampak gemerlap dihiasi letupan warna warni kebang api disana sini, tak terkecuali di tempatku ini.  Suara letusannya menggelegar menggetarkan angkasa bahkan memecah hening dan kelamnya kegelapan malam, ada mimpi mimpi yang pecah bersama pecahnya luncuran petasan yg memercikan pelangi bunga api yg bertaburan menyatu bersama gemuruh suara kendaraan yg tak jua berkesudahan..
Semua tampak terlarut dalam kemeriahan semua tampak terlena dalam keriuhan hingga semuanya mulai melupkan… melupakan apapun yang pernah singgah dalam ingatan…
Dan malam ini ..ku ingin jadi bagian saudaraku yang sedang berdiri disudut lain dalam sepi.. ku ingin  menatap nanar mata saudaraku yang hanya bias menatap keriuhan itu bersama elusan dada… saudaraku yang menyembunyikan raganya di antara trotoar dan kolong kolong jembatan kota.. saudaraku yg tenggelam diantara kemeriahan dan tetap menyusuri panjangnya malam tuk memunguti sisa sisa makanan dan kemeriahan walau hanya tuk menghilangkan rasa lapar agar nanti sejenak bisa merajut bermimpi…  saudaraku yang tak lagi bias tertawa bersama letupan petasan dan canda keluarga karena hanya tinggal sebatang kara dan tak lagi berani menatap angkasa karena baginy semua telah sama tak ada lagi pelangi angkasa yg tersisa..  saudaraku yg mencoba meghibur diri bersama tumpukan harapan dan mimpi yg kadang tak berani lagi tuk dihampiri dan membiarkannya tergeletak di antara trotoar trotoar jalanan yang setia menemaninya setiap hari…
Andai saja kemeriahan itu kita sulap menjadi tanda kasih untuk mereka agar sejenak bias bermimpi  mungkin malam ini kan benar benar milik seluruh bangsa di negeri ini..
Andai saja berliter liter BBM malam ini kita tukar dengan kehangatan untuk mereka agar sejenak melupakan dinginnya malam dan sepinya lintasan kehidupan, mungkin malam ini benar-benar milik seluruh bangsa ini…
Andai jika harga panggung-panggung hiburan dan bayaran biduwan-biduwan itu malam ini kita berikan pada mereka agar sejenak bias melupakan  tetesan air mata dan keringatnya yg tlah lama menjadi teman setianya,  , mungkin malam ini benar-benar milik seluruh bangsa ini…
Andai saja do’a do’a kita kita bagikan untuk mereka malam ini agar esok mereka tak lagi menyabangi  ngerinya kesepian dan kelamnya kesendirian , mungkin malam ini benar-benar milik seluruh bangsa ini…
Saudaraku…  
BETAPA RESAHNYA AKU MALAM INI… mengingatmu yang masih menyusuri sisa sisa keriuhan ini tuk punguti sisa sisa rizki walau hanya tuk mengusir lapar dari senja hari dan tuk menyambung mimpi yang tak jua kau nikmati… 

_________________________31122010_ Resah Diantara Gemuruh Yang Tak Kupahami.___________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar